“Eh, infografis itu apaan sih? Kok kayaknya ribet banget dibacanya…” Kalau kamu pernah ngerasa kayak gitu, tenang. Kamu nggak sendirian! Di zaman sekarang, infografis ada di mana-mana: dari Instagram, artikel berita, sampe materi kuliah. Tapi sayangnya, nggak semua orang bisa nangkep isinya dengan bener. Nah, artikel ini bakal ngebahas step by step cara membaca infografis biar kamu nggak salah ambil kesimpulan. Santai aja, kita bakal bahasnya pake bahasa sehari-hari biar mudah dimengerti!
Contents
Apa Itu Literasi Visual?
Literasi visual itu sebenernya kemampuan kita buat ngerti dan nafsirin informasi yang disajikan dalam bentuk visual, kayak gambar, grafik, simbol, atau yang paling sering kita temuin adalah infografis.
Kenapa ini penting? Soalnya, otak manusia lebih cepet nangkep visual daripada teks. Contohnya, kamu lebih gampang ngerti grafik pertumbuhan ekonomi daripada laporan berlembar-lembar penuh angka, kan?
Menurut penelitian Guo dkk. (2020), infografis yang dirancang dengan bener bisa ningkatin pemahaman siswa sampe 40% dibanding materi teks biasa. Tapi, ini cuma berlaku kalo infografisnya nggak berantakan dan punya alur yang jelas.
Jadi, literasi visual itu bukan cuma soal liat gambar, tapi juga:
- Ngerti maksud di balik simbol/warna
- Bisa bedain mana data valid mana yang ngaco
- Bisa narik kesimpulan tanpa terjebak bias
Kenapa Banyak Orang Gagal Paham Sama Infografis?
Meskipun tujuannya bikin informasi lebih mudah, nyatanya banyak infografis malah bikin pusing. Ini penyebabnya:
1. Salah Fokus
Kebanyakan orang langsung lompat ke angka atau gambar yang mencolok, tapi nggak liat judul atau konteksnya dulu. Akhirnya, salah tangkep maksudnya.
Contoh: Kamu liat grafik kenaikan harga cabai, tapi nggak sadar kalo data itu cuma berlaku buat bulan tertentu. Jadinya, kamu kira harganya naik terus padahal sebenernya udah turun lagi.
2. Desain yang Berantakan
Infografis yang bagus itu punya alur jelas dan hierarki visual. Kalo gambarnya terlalu banyak, warna norak, atau tulisannya berdesakan, ya wajar aja orang males bacanya.
Penelitian juga nyebutin kalo infografis yang terlalu kompleks malah bikin orang males mikir, apalagi kalo nggak ada petunjuk yang membantu.
3. Sumber Nggak Jelas
Banyak infografis di media sosial yang nggak nyantumin sumber, atau malah sengaja dimanipulasi buat narik perhatian. Kalo kamu nggak kritis, bisa-bisa termakan hoaks.
5 Trik Jitu Buat Membaca Infografis Kayak Pro
1. Mulai dari Judul & Sumber
Judul itu kunci utama buat ngerti topik infografis. Jangan sampe kelewat!
- Cek kredibilitas sumbernya:
- Kalo infografisnya dari BPS, WHO, atau kampus ternama, biasanya lebih bisa dipercaya.
- Kalo cuma dari akun anonim di Twitter, mending double-check dulu.
2. Kenali Jenis Infografisnya
Nggak semua infografis sama. Ada yang fokus di angka, ada yang jelasin proses.
- Infografis data/statistik: Biasanya isinya grafik batang, pie chart, atau angka tebel.
- Infografis proses: Contohnya alur pendaftaran CPNS atau cara kerja vaksin.
- Infografis timeline: Kayak sejarah perkembangan teknologi dari 1990 sampe sekarang.
- Infografis perbandingan: Misalnya, harga BBM di Indonesia vs. negara tetangga.
3. Baca Pola Visualnya
Mata kita biasanya ngikutin pola Z atau F waktu liat infografis:
- Pola Z: Mata bergerak dari kiri atas → kanan atas → turun diagonal → kiri bawah → kanan bawah.
- Pola F: Fokus di bagian atas dulu, terus scan vertikal ke bawah.
Tips:
- Cari elemen yang paling mencolok (warna cerah, font besar). Itu biasanya info utama.
- Abaikan dulu detail kecil kalo belum ngerti konteks besarnya.
4. Perhatikan Warna & Simbol
- Warna: Sering dipake buat nunjukin kategori atau tingkat urgensi. Misal, merah buat bahaya, hijau buat aman.
- Ikon: Gambar kecil kayak orang lari bisa artinya “aktivitas fisik”, atau gambar otak buat “kecerdasan”.
Tapi hati-hati! Kadang simbol bisa multitafsir. Contoh, gambar api bisa artinya panas, bahaya, atau semangat—tergantung konteks.
5. Cek Konsistensi Data
Jangan asal percaya! Tanyain ini ke diri sendiri:
- Apa angkanya masuk akal? (Contoh: grafik yang nunjukin pertumbuhan ekonomi 1000% dalam sebulan itu nggak mungkin.)
- Apakah ada data yang disembunyikan?
- Siapa yang bikin infografis ini? Apa kepentingannya?
Praktek Langsung: Studi Kasus Infografis Perubahan Iklim
Biar lebih jelas, kita ambil contoh nyata.
Judul: “Dampak Perubahan Iklim di Indonesia”
Sumber: BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
Apa yang bisa kita analisis?
- Grafik suhu rata-rata:
- Warna merah di grafik = suhu meningkat tajam dalam 10 tahun terakhir.
- Ada garis trend yang naik, artinya pemanasan global makin parah.
- Peta wilayah rawan banjir:
- Daerah pesisir warnanya biru tua = risiko tinggi.
- Ada simbol air bah buat wilayah yang sering kebanjiran.
- Ilustrasi dampak ke pertanian:
- Gambar tanaman layu + panah turun = produksi berkurang.
- Ada tulisan “30% gagal panen di Jawa” dengan font bold.
Pelajaran dari studi kasus ini:
- Infografis yang baik nggak cuma kasih data, tapi juga jelasin dampak & solusi.
- Visual dipake buat perkuat narasi, bukan cuma biar keliatan keren.
Gimana Biar Literasi Visual Kamu Makin Tajam?
- Latihan rutin: Coba analisis 1 infografis per hari. Bisa dari berita, Instagram, atau laporan resmi.
- Diskusi: Bandingin pemahamanmu sama temen. Apa kalian nemuin hal yang sama?
- Buat infografis sendiri: Dengan mencoba bikin, kamu bakal lebih paham gimana cara menyusun informasi visual yang efektif.
Di era banjir informasi kayak sekarang, kemampuan baca infografis dengan kritis itu penting banget. Kamu nggak mau kan salah ngerti data trus nyebarin hoaks tanpa sadar?
Jadi, mulai sekarang:
- Jangan skip judul & sumber.
- Fokus ke big picture dulu, baru ke detail.
- Selalu tanya: “Apa maksud di balik gambar/angka ini?”
Kalo kamu terapkan trik-trik di atas, dijamin nggak bakal lagi bingung waktu liat infografis. Yuk, jadi generasi yang melek visual! 🚀
Baca informasi lainnya di Center for Digital Understanding: Mitos dan Fakta, Literasi, Sains Update
